A. Pertanyaan dan Jawaban
1. Mina Emylia Olfah (A1B110004)
Pada faktor-faktor psikologis dalam belajar terdapat
motivasi sebagai salah satu faktornya, yang ingin saya tanyakan motivasi
seperti apa yang bagus untuk diterapkan seorang guru kepada siswanya agar
mereka mau belajar dengan sungguh-sungguh bukan hanya satu atau dua hari saja
mereka termotivasi tetapi motivasi yang berkelanjutan agar tercipta anak didik
yang bukan hanya pintar tetapi juga cerdas dan kreatif.
Jawaban:
Dalam
kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik
sangat diperlukan. Dengan motivasi, peserta didik dapat mengembangkan aktivitas
dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan
kegiatan belajar. . Pemberian motivasi yang tidak tepat bisa merusak
perkembangan belajar siswa. Beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah antara lain: Memberi angka, hadiah,
saingan/kompetisi, Ego-involvement, Memberi ulangan, Mengetahui hasil, Pujian, Hukuman,
Hasrat untuk belajar, minat, Tujuan yang diakui. Menurut kami, motivasi yang
baik adalah membangkitkan minat siswa, karena dengan minat akan tercipta anak
didik yang cerdas dan kreatif. Proses belajar akan berjalan lancar kalau
disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan
cara-cara berikut:
a. membangkitkan
adanya suatu kebutuhan;
b. menghubungkan
dengan persoalan pengalaman yang lampau;
c. memberi
kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik;
d. menerapkan
berbagai macam metode pembelajaran.
2. Rizky Setiawan (A1B110039)
"Pemahaman tidak hanya sekedar tahu, tetapi
juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah
dipahami."
Maksud
dari memanfaatkan di sini bagaimana ya, Kakak?
Jawaban:
Maksudnya adalah setiap ilmu yang didapat, hendaklah
dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar ilmu itu menjadi
berkah dan bermanfaat baik bagi siswa maupun orang-orang yang ada di
sekitarnya.
3. Adi Setiawan
"Namun
ia mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau
pemuasan biologis."
Maksud
dari kata-kata itu bisa dijelaskan lah? Saya kurang paham di bagian itu?
Jawaban:
Stimulus
artinya adalah dorongan atau rangsangan.
Jenis-jenis
stimulus:
1. Primary
rinforcement: stimulus pemenuhan kebutuhan-kebutuhan fisiologis/ biologis.
2. Positive
reinforcement: Penyajian stimulus yang meningkatkan probabilitas suatu respon
3. Negative
rinforcement: Pembatasan stimulus yang tidak menyenangkan, yang jika dihentikan
akan mengakibatkan probabilitas respon
4. Hukuman:
pemberian stimulus yang tidak menyenangkan misalnya: “Contradktion or
reprimand”. Bentuk hukuman lain berupa penangguhan stimulus yang menyenangkan
(removing adalah pelasant or reinforcing stimulus).
5. Modifikasi
tingkah laku guru : Perlakuan guru terhadap murid-murid berdasarkan minat dan
kesenangan mereka.
Dapat
disimpulkan bahwa stimulus itu tidak harus berhubungan dengan kebutuhan
biologis (1) , tetapi stimulus juga berhubungan dengan hal-hal yang disebutkan
pada jenis 2, 3, 4, dan 5 di atas.
4. Rahmi Nike Rosahin (A1B110035)
Setelah
membaca penjelasan kalian, ada sedikit pertanyaan yang ingin saya ajukan.
Diantaranya ialah:
1.
Kalian mengatakan bahwa hal terpenting dari belajar adalah pengalaman yang
diperoleh bukannya nilai dari belajar tersebut. Bisakah kalian memberikan
contoh konkret dari hal terpenting tersebut!
2.
Paul Freire menyebutkan 2 model pendekatan yaitu pedagogy dan andragogy.
Menurut kalian dari kedua model tersebut, manakah model yang paling tepat
diterapkan seorang guru? Serta berikan alasannya!
Jawaban:
1)
Contoh konkretnya adalah ketika mata
kuliah sanggar sastra, kita membuat film singkat. Selain nilai yang kita dapat,
kita juga memiliki pengalaman dalam membuat film.
2)
model yang paling tepat menurut kami
adalah model pendekatan andragogy, karena model ini menggunakan metode siswa yang
aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.
5. Lia Rizky Amalia (A1B110014)
Pada
BAB I bagian rumusan masalah, tujuan dan manfaat dalam makalah yang disajikan
oleh kelompok, yaitu masing-masing pada poin keempat menyebutkan tentang peran
guru dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi setelah saya membaca isi dari
makalah kelompok, saya tidak menemukan materi atau penjelasan yang berhubungan
dengan peran seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Bagaimana menurut
kelompok, apakah ada penjelasan tentang peran guru dalam kegiatan pembelajaran
atau tidak ada. jika ada mohon kelompok bersedia menjelaskannya.
Jawaban:
Karena
di makalah tidak ada membahas tentang peran guru, maka kami akan menyebutkan
apa saja peran guru dalam kegiatan pembelajaran. Adapun peran-peran tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Guru
Sebagai Pendidik
2. Guru
Sebagai Pengajar
3. Guru
Sebagai Pembimbing
4. Guru
Sebagai Pelatih
5. Guru
Sebagai Penasehat
6. Guru
Sebagai Pembaharu (Inovator)
7. Guru
Sebagai Model dan Teladan
8. Guru Sebagai Pribadi
9. Guru
Sebagai Peneliti
10. Guru
Sebagai Pendorong Kreatifitas
11. Guru
Sebagai Pembangkit Pandangan
12. Guru
Sebagai Pekerja Rutin
13. Guru
Sebagai Pemindah Kemah
14. Guru
Sebagai Pembawa Cerita
15. Guru
Sebagai Aktor
16. Guru
Sebagai Emansipator
17. Guru
Sebagai Evaluator
18. Guru
Sebagai Pengawet
19. Guru
Sebagai Kulminator
6. Syifa Aulia (A1B110041)
Proses
belajar mengajar merupakan suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan yang ingin
dicapai oleh pendidik dan peserta didiknya. Lantas, bagaimana menurut kalian
jika adanya keterbatasan waktu dalam proses belajar mengajar, bagaimana cara
kita sebagai "calon pendidik" untuk mengajar yang efektif dalam waktu
pembelajaran yang tersedia terbatas sedangkan materi ajarnya banyak?
Jawaban:
Menurut kami, cara mengatasi terbatasnya
waktu adalah dengan cara menggunakan media pembelajaran. Sebab alat/ media pembelajaran
ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pendidikan yang diinginkan. Karena media pembelajaran berguna dalam proses belajar mengajar diantaranya;
1.
Media Pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau hanya kata lisan)
2.
Media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya;
·
kejadian atau peristiwa yang terjadi
dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, atau
foto.
·
objek yang terlalu kompleks, dapat
disajikan dengan model, diagram atau melalui program komputer animasi.
·
konsep yang terlalu luas (gempa bumi,
gunung beapi, iklim, planet dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk
film, gambar dan lain-lain.
Dengan demikian,
apabila pembelajaran memanfaatkan lingkungan sebagai alat/ media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi
yang didapatkan, sehingga besar kemungkinan dengan memperhatikan alat/ media
pengajaran itu tujuan pembelajaran akan tercapai dengan efektif dan efisien.
7. Muklis Dwi Putra (A1B110038)
“Pendidikan seharusnya membangun kesadaran
kritis, dan mampu menciptakan ruang untuk tumbuhnya resistensi dan subversi
terhadap sistem yang dominan.”
Berdasarkan kalimat
diatas, apa yang dimaksud dengan resistensi dan subversi?
“Asumsi
lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang
ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa.”
Apa
maksud dari kalimat diatas? Mohon penjelasannya kawan-kawan!
1)
Resistensi diambil dari serapan bahasa
inggris "Resistance" yang berarti menunjukan pada posisi sebuah sikap
untuk berperilaku bertahan, berusaha melawan, menentang atau upaya oposisi pada
umumnya sikap ini tidak berdasarkan atau merujuk pada paham yang jelas. Dan
Subversi itu maksudnya gerakan dalam usaha atau rencana menjatuhkan kekuasaan
yang sah di luar hukum undang-undang. Jadi, resistensi di sini adalah upaya
dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam menghadapi perkembangan zaman dan
mempertahankan kearifan lokal, dan nilai-nilai
holistic dan spirit pendidikan itu sendiri. Sedangkan subversi dalam
pendidikan mungkin bisa diartikan sebagai gerakan dalam mengusahakan pendidikan
itu.
2)
Maksudnya itu masih berupa asumsi lain
atau dugaan lain yang dianggap benar. Jadi, kemungkinan teori ini tidak
mengutamakan proses yang dimaksudkan tersebut. Dan yang pasti, teori sibernetik
lebih mengutamakan belajar sebagai mengolah informasi.
8. Lisa Wulandari (A1B110036)
Tujuan
belajar dan kedudukannya dalam proses belajar mengajar, bolehkah sya meminta
kalian memberikan penjelasan secara mudah mengenai dua hal tersebut?
Jawaban:
Tujuan belajar pada intinya adalah ingin
mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mental/nilai-nilai.
Kedudukannya dalam proses belajar mengajar adalah sebagai salah satu hal pokok yang harus
diketahui dan disadari betul-betul oleh seorang guru sebelum mulai belajar.
Tetapi kebanyakan tujuan pendidikan diberikan batasan resmi secara luas dan
umum. Pendidikan umum misalnya ditentukan tujuannya secara luas dan umum di
dalam undang-undang pokok pendidikan dan pengajaran.
9. Hairunnisa Fitriani (A1B110026)
"bagi seorang behavioris, belajar
pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah respons tertentu pada sebuah stimulus
yang tadinya tidak berhubungan"
kawan2 tolong berikan penjelasan pada
kalimat diatas?
Jawaban:
Menurut Teori Behavioristik, apa yang
terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan
karena tidak dapat diamati dan diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan
respon. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa saja
yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori
ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting
untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
10. Rusmaliana (A1B110028)
Menurut Thomas F. Station, faktor
psikologis dalam belajar itu ada enam, yaitu motivasi, konsentrasi, reaksi,
organisasi, pemahaman, dan ulangan atau pengulangan.
yang ingin saya tanyakan, bagaimana
peran seorang guru membuat siswa berkonsentrasi dan bereaksi? berikan
contohnya!
Jawaban:
Sebelum membuat siswa berkonsentrasi dan
bereaksi, guru harus memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa. setelah
siswa termotivasi siswa akan fokus terhadap pembelajaran (berkonsentrasi),
setelah berkonsentrasi siswa akan bereaksi dan menanggapi apa yang
dipelajarinya.
11. Muliani Rahmah (A1B110048)
Sifat dasar manusia adalah lupa. Begitu
juga dengan siswa, lupa dengan pembelajaran yang telah mereka pelajari. Menurut
kalian bagaimana cara guru dalam melakukan pengulangan yang efektif agar siswa
tidak mudah lupa dengan pelajaran mereka?
Jawaban:
Menurut kelompok kami, cara guru dalam
melakukan pengulangan yang efektif terhadap siswa ialah dengan cara diberikan
tugas yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Selain itu, guru juga
melakukan tanya jawab singkat tentang pelajaran yang sudah dipelajari pada saat
sebelum memulai pelajaran pada pertemuan selanjutnya.
12. A Fazarudin Rizki (A1B110042)
"Semua persiapan guru untuk
mengajar bersifat teknis. Hasilnya juga dapat diukur dengan instrumen perubahan
perilaku yang bersifat verbalistis"
Pertanyaan dari saya: seperti apa wujud
instrumen perubahan perilaku yang bersifat verbalistis itu?
Jawaban:
Wujud instrument perubahan perilaku yang
bersifat verbalistis berupa tes lisan. Sehingga dapat diketahui perubahan
tingkah laku yang dilihat dari kata-kata yang diucapkan saat berkomunikasi
dengan orang lain.
13. Maulida Astuti (A1B110023)
Pada tujuan belajar, kalian mengatakan
seorang ahli pendidikan lebih mengutamakan metode serta kondisi yang
mempertinggi efesiensi belajar. Yang ingin saya tanyakan, menurut kalian metode
dan kondisi yang bagaimana yang akan mempertinggi efesiensi belajar?
Jawaban:
Menurut kami metode yang mempertinggi
efesiensi belajar adalah metode andragogy karena metode tersebut mengharuskan
peserta yang aktif dan guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan kondisi adalah
kondisi yang mendukung proses KBM, seperti ruangan yang nyaman, tenang, dan
aman dari marabahaya. Selain itu, guru juga perlu menciptakan suasana yang
menyenangkan.
14. M. Maulana Fajarianto (A1B110015)
Bagi seorang penganut teori Gestalt,
hakikat belajar adalah penemuan hubungan unsur-unsur di dalam ikatan
keseluruhan.
Dari teori tersebut, bisakah kawan-kawan
menjelaskan sedikit maksud dari teori tersebut.
Jawaban:
Kaum gestalt berpendapat, bahwa pengalaman itu
berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Orang yang belajar,
mengamati stimuli dalam keseluruhan yang terorganisasi, bukan dalam
bagian-bagian yang terpisah.
Belajar dimulai dari suatu keseluruhan. Keseluruhan
yang menjadi permulaan, baru menuju ke bagian-bagian. Dari keseluruhan
organisasi mata pelajaran menuju tugas-tugas harian yang beruntun. Belajar
dimulai dari satu unit yang kompleks menuju ke hal-hal yang mudah dimengerti,
deferensiasi pengetahuan dan kecakapan.
Keseluruhan memberikan makna kepada bagian-bagian.
Bagian-bagian terjadi dalam suatu keseluruhan. Bagian-bagian itu hanya bermakna
dalam rangka keseluruhan tadi. Individuasi bagian-bagian dari keseluruhan.
Mula-mula anak melihat sesuatu sebagai keseluruhan. Bagian-bagian dilihat dalam
hubungan fungsional dengan keseluruhan. Tetapi lambat laun ia mengadakan
deferensiasi bagian-bagian itu dari keseluruhan menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil atau kesatuan yang lebih kecil.
15. Ahyan Puja Rahmani (A1B110021)
Pada bagian “a. pengertian belajar
menurut Teori Behavioristik” paragraf ketiga terdapat pernyataan:
Ia (Walson) tetap mengakui bahwa
perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting. Menurut kelompok,
adakah ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan mental?
Jawaban:
Perubahan tingkah laku (mental) akibat
belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas (Muhibbidin Syah, 2000:116)
antara lain:
a. Perubahan Intensional
Perubahan dalam proses berlajar adalah
karena pengalaman atau praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada
ciri ini siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan
pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.
b. Perubahan Positif dan aktif
Positif berarti perubahan tersebut baik
dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan karena memperoleh
sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya
perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.
c. Perubahan efektif dan fungsional
Perubahan dikatakan efektif apabila
membawa pengaruh dan manfaat tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang
fungsional artinya perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila
dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan lagi.
16. Agus Dina Wati (A1B110053)
Pada penjelasan "Menurut Thorndike,
belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Dari definisi belajar
tersebut maka menurut Thorndike perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan
belajar itu dapat berwujud konkret atau tidak konkret." Yang masing saya
belum mengerti, bagaimana wujud konkret atau tidak konkret tersebut?
Jawaban:
1)
Berwujud konkret:
Perubahan
tingkah laku yang berwujud konkret adalah perubahan tingkah laku yang dapat
diamati, misalnya siswa yang dahulunya
suka bertengkar sekarang akur dengan temannya.
2)
Berwujud tidak konkret:
Perubahan
tingkah laku yang berwujud tidak konkret adalah perubahan, misalnya siswa yang
dahulunya kurang semangat dalam mengikuti pelajaran, kini menjadi lebih
semangat.
B. Riview
Dengan motivasi,
peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan
dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Pemberian motivasi
yang tidak tepat bisa merusak perkembangan belajar siswa. Beberapa bentuk dan
cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah antara lain: Memberi
angka, hadiah, saingan/kompetisi, Ego-involvement, Memberi ulangan, Mengetahui
hasil, Pujian, Hukuman, Hasrat untuk belajar, minat, Tujuan yang diakui.
Motivasi yang baik adalah membangkitkan
minat siswa, karena dengan minat akan tercipta anak didik yang cerdas dan
kreatif. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
Pemahaman tidak hanya
sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan
bahan-bahan yang telah dipahami." Maksud dari memanfaatkan di sini adalah
setiap ilmu yang didapat, hendaklah dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Agar ilmu itu menjadi berkah dan bermanfaat baik bagi siswa maupun
orang-orang yang ada di sekitarnya.
Stimulus artinya adalah
dorongan atau rangsangan. Stimulus itu tidak harus berhubungan dengan kebutuhan
biologis , tetapi stimulus juga berhubungan dengan meningkatkan probabilitas
suatu respon, hukuman, Perlakuan guru terhadap murid-murid berdasarkan minat
dan kesenangan mereka.
Hal terpenting dari
belajar adalah pengalaman yang diperoleh bukannya nilai dari belajar tersebut. Contoh
konkretnya adalah ketika mata kuliah sanggar sastra, kita membuat film singkat.
Selain nilai yang kita dapat, kita juga memiliki pengalaman dalam membuat film.
Model yang paling tepat
dalam pembelajaran adalah model pendekatan andragogy, karena model ini
menggunakan metode siswa yang aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru
hanya sebagai fasilitator.
Cara mengatasi
terbatasnya waktu adalah dengan cara menggunakan media pembelajaran. Sebab
alat/ media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Karena media
pembelajaran berguna dalam proses
belajar mengajar diantaranya;
3.
Media Pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau hanya kata lisan)
4.
Media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,.
“Pendidikan seharusnya
membangun kesadaran kritis, dan mampu menciptakan ruang untuk tumbuhnya
resistensi dan subversi terhadap sistem yang dominan.” Resistensi di sini
adalah upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam menghadapi perkembangan
zaman dan mempertahankan kearifan lokal, dan nilai-nilai holistic dan spirit pendidikan itu sendiri. Sedangkan subversi
dalam pendidikan mungkin bisa diartikan sebagai gerakan dalam mengusahakan
pendidikan itu.
“Asumsi lain dari teori
sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang ideal untuk
segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa.” Maksudnya itu masih berupa
asumsi lain atau dugaan lain yang dianggap benar. Jadi, kemungkinan teori ini
tidak mengutamakan proses yang dimaksudkan tersebut. Dan yang pasti, teori
sibernetik lebih mengutamakan belajar sebagai mengolah informasi.
Tujuan belajar pada
intinya adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap
mental/nilai-nilai. Kedudukannya dalam proses belajar mengajar adalah sebagai salah satu hal pokok yang harus diketahui
dan disadari betul-betul oleh seorang guru sebelum mulai belajar. Tetapi
kebanyakan tujuan pendidikan diberikan batasan resmi secara luas dan umum.
Pendidikan umum misalnya ditentukan tujuannya secara luas dan umum di dalam
undang-undang pokok pendidikan dan pengajaran.
Menurut Teori
Behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak
penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur. Yang dapat diamati
hanyalah stimulus dan respon. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru
(stimulus) dan apa saja yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat
diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran
merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan
tingkah laku tersebut.
Sebelum membuat siswa
berkonsentrasi dan bereaksi, guru harus memberikan motivasi terlebih dahulu
kepada siswa. setelah siswa termotivasi siswa akan fokus terhadap pembelajaran
(berkonsentrasi), setelah berkonsentrasi siswa akan bereaksi dan menanggapi apa
yang dipelajarinya.
Cara guru dalam
melakukan pengulangan yang efektif terhadap siswa ialah dengan cara diberikan
tugas yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Selain itu, guru juga
melakukan tanya jawab singkat tentang pelajaran yang sudah dipelajari pada saat
sebelum memulai pelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Wujud instrument
perubahan perilaku yang bersifat verbalistis berupa tes lisan. Sehingga dapat
diketahui perubahan tingkah laku yang dilihat dari kata-kata yang diucapkan
saat berkomunikasi dengan orang lain.
Metode yang mempertinggi
efesiensi belajar adalah metode andragogy karena metode tersebut mengharuskan
peserta yang aktif dan guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan kondisi adalah
kondisi yang mendukung proses KBM, seperti ruangan yang nyaman, tenang, dan
aman dari marabahaya. Selain itu, guru juga perlu menciptakan suasana yang
menyenangkan.
Kaum gestalt berpendapat, bahwa pengalaman itu
berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Orang yang belajar,
mengamati stimuli dalam keseluruhan yang terorganisasi, bukan dalam
bagian-bagian yang terpisah.
Perubahan tingkah laku (mental) akibat
belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas (Muhibbidin Syah, 2000:116)
antara lain: Perubahan Intensional, Perubahan Positif dan aktif, dan Perubahan
efektif dan fungsional.
Perubahan tingkah laku
yang berwujud konkret adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati,
misalnya siswa yang dahulunya suka
bertengkar sekarang akur dengan temannya. Sedangkan yang berwujud tidak konkret
adalah perubahan, misalnya siswa yang dahulunya kurang semangat dalam mengikuti
pelajaran, kini menjadi lebih semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar