Rabu, 06 Maret 2013

TUGAS MENJAWAB PERTANYAAN DI BLOG KELOMPOK 1


A.    Pertanyaan dan Jawaban

1.      Mina Emylia Olfah (A1B110004)
Pada faktor-faktor psikologis dalam belajar terdapat motivasi sebagai salah satu faktornya, yang ingin saya tanyakan motivasi seperti apa yang bagus untuk diterapkan seorang guru kepada siswanya agar mereka mau belajar dengan sungguh-sungguh bukan hanya satu atau dua hari saja mereka termotivasi tetapi motivasi yang berkelanjutan agar tercipta anak didik yang bukan hanya pintar tetapi juga cerdas dan kreatif.
            Jawaban:
Dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. . Pemberian motivasi yang tidak tepat bisa merusak perkembangan belajar siswa. Beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah antara lain: Memberi angka, hadiah, saingan/kompetisi, Ego-involvement, Memberi ulangan, Mengetahui hasil, Pujian, Hukuman, Hasrat untuk belajar, minat, Tujuan yang diakui. Menurut kami, motivasi yang baik adalah membangkitkan minat siswa, karena dengan minat akan tercipta anak didik yang cerdas dan kreatif. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara berikut:
a.       membangkitkan adanya suatu kebutuhan;
b.      menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau;
c.       memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik;
d.      menerapkan berbagai macam metode pembelajaran.

2.      Rizky Setiawan (A1B110039)
"Pemahaman tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami."
Maksud dari memanfaatkan di sini bagaimana ya, Kakak?
            Jawaban:
Maksudnya adalah setiap ilmu yang didapat, hendaklah dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar ilmu itu menjadi berkah dan bermanfaat baik bagi siswa maupun orang-orang yang ada di sekitarnya.

3.      Adi Setiawan
"Namun ia mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan biologis."
Maksud dari kata-kata itu bisa dijelaskan lah? Saya kurang paham di bagian itu?
Jawaban:
Stimulus artinya adalah dorongan atau rangsangan.
Jenis-jenis stimulus:
1.      Primary rinforcement: stimulus pemenuhan kebutuhan-kebutuhan fisiologis/ biologis.
2.      Positive reinforcement: Penyajian stimulus yang meningkatkan probabilitas suatu respon
3.      Negative rinforcement: Pembatasan stimulus yang tidak menyenangkan, yang jika dihentikan akan mengakibatkan probabilitas respon
4.      Hukuman: pemberian stimulus yang tidak menyenangkan misalnya: “Contradktion or reprimand”. Bentuk hukuman lain berupa penangguhan stimulus yang menyenangkan (removing adalah pelasant or reinforcing stimulus).
5.      Modifikasi tingkah laku guru : Perlakuan guru terhadap murid-murid berdasarkan minat dan kesenangan mereka.
Dapat disimpulkan bahwa stimulus itu tidak harus berhubungan dengan kebutuhan biologis (1) , tetapi stimulus juga berhubungan dengan hal-hal yang disebutkan pada jenis 2, 3, 4, dan 5 di atas.

4.      Rahmi Nike Rosahin (A1B110035)
Setelah membaca penjelasan kalian, ada sedikit pertanyaan yang ingin saya ajukan. Diantaranya ialah:
1. Kalian mengatakan bahwa hal terpenting dari belajar adalah pengalaman yang diperoleh bukannya nilai dari belajar tersebut. Bisakah kalian memberikan contoh konkret dari hal terpenting tersebut!
2. Paul Freire menyebutkan 2 model pendekatan yaitu pedagogy dan andragogy. Menurut kalian dari kedua model tersebut, manakah model yang paling tepat diterapkan seorang guru? Serta berikan alasannya!
Jawaban:
1)      Contoh konkretnya adalah ketika mata kuliah sanggar sastra, kita membuat film singkat. Selain nilai yang kita dapat, kita juga memiliki pengalaman dalam membuat film.
2)      model yang paling tepat menurut kami adalah model pendekatan andragogy, karena model ini menggunakan metode siswa yang aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.

5.      Lia Rizky Amalia (A1B110014)
Pada BAB I bagian rumusan masalah, tujuan dan manfaat dalam makalah yang disajikan oleh kelompok, yaitu masing-masing pada poin keempat menyebutkan tentang peran guru dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi setelah saya membaca isi dari makalah kelompok, saya tidak menemukan materi atau penjelasan yang berhubungan dengan peran seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Bagaimana menurut kelompok, apakah ada penjelasan tentang peran guru dalam kegiatan pembelajaran atau tidak ada. jika ada mohon kelompok bersedia menjelaskannya.
Jawaban:
Karena di makalah tidak ada membahas tentang peran guru, maka kami akan menyebutkan apa saja peran guru dalam kegiatan pembelajaran. Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Guru Sebagai Pendidik
2.      Guru Sebagai Pengajar
3.      Guru Sebagai Pembimbing
4.      Guru Sebagai Pelatih
5.      Guru Sebagai Penasehat
6.      Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
7.      Guru Sebagai Model dan Teladan
8.       Guru Sebagai Pribadi
9.      Guru Sebagai Peneliti
10.  Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
11.  Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
12.  Guru Sebagai Pekerja Rutin
13.  Guru Sebagai Pemindah Kemah
14.  Guru Sebagai Pembawa Cerita
15.  Guru Sebagai Aktor
16.  Guru Sebagai Emansipator
17.  Guru Sebagai Evaluator
18.  Guru Sebagai Pengawet
19.  Guru Sebagai Kulminator


6.      Syifa Aulia (A1B110041)
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai oleh pendidik dan peserta didiknya. Lantas, bagaimana menurut kalian jika adanya keterbatasan waktu dalam proses belajar mengajar, bagaimana cara kita sebagai "calon pendidik" untuk mengajar yang efektif dalam waktu pembelajaran yang tersedia terbatas sedangkan materi ajarnya banyak?
Jawaban:
Menurut kami, cara mengatasi terbatasnya waktu adalah dengan cara menggunakan media pembelajaran. Sebab alat/ media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Karena media pembelajaran berguna  dalam proses belajar mengajar diantaranya;
1.      Media Pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau hanya kata lisan)
2.      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya;
·         kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, atau foto.
·         objek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram atau melalui program komputer animasi.
·         konsep yang terlalu luas (gempa bumi, gunung beapi, iklim, planet dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar dan lain-lain.
Dengan demikian, apabila pembelajaran memanfaatkan lingkungan sebagai  alat/ media pembelajaran dalam proses belajar mengajar maka peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, sehingga besar kemungkinan dengan memperhatikan alat/ media pengajaran itu tujuan pembelajaran akan tercapai dengan efektif dan efisien.

7.      Muklis Dwi Putra (A1B110038)
 “Pendidikan seharusnya membangun kesadaran kritis, dan mampu menciptakan ruang untuk tumbuhnya resistensi dan subversi terhadap sistem yang dominan.”
Berdasarkan kalimat diatas, apa yang dimaksud dengan resistensi dan subversi?
“Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa.”
Apa maksud dari kalimat diatas? Mohon penjelasannya kawan-kawan!

1)      Resistensi diambil dari serapan bahasa inggris "Resistance" yang berarti menunjukan pada posisi sebuah sikap untuk berperilaku bertahan, berusaha melawan, menentang atau upaya oposisi pada umumnya sikap ini tidak berdasarkan atau merujuk pada paham yang jelas. Dan Subversi itu maksudnya gerakan dalam usaha atau rencana menjatuhkan kekuasaan yang sah di luar hukum undang-undang. Jadi, resistensi di sini adalah upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam menghadapi perkembangan zaman dan mempertahankan kearifan lokal, dan nilai-nilai holistic dan spirit pendidikan itu sendiri. Sedangkan subversi dalam pendidikan mungkin bisa diartikan sebagai gerakan dalam mengusahakan pendidikan itu.
2)      Maksudnya itu masih berupa asumsi lain atau dugaan lain yang dianggap benar. Jadi, kemungkinan teori ini tidak mengutamakan proses yang dimaksudkan tersebut. Dan yang pasti, teori sibernetik lebih mengutamakan belajar sebagai mengolah informasi.

8.      Lisa Wulandari (A1B110036)
Tujuan belajar dan kedudukannya dalam proses belajar mengajar, bolehkah sya meminta kalian memberikan penjelasan secara mudah mengenai dua hal tersebut?
Jawaban:
Tujuan belajar pada intinya adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mental/nilai-nilai. Kedudukannya dalam proses belajar mengajar adalah  sebagai salah satu hal pokok yang harus diketahui dan disadari betul-betul oleh seorang guru sebelum mulai belajar. Tetapi kebanyakan tujuan pendidikan diberikan batasan resmi secara luas dan umum. Pendidikan umum misalnya ditentukan tujuannya secara luas dan umum di dalam undang-undang pokok pendidikan dan pengajaran.

9.      Hairunnisa Fitriani (A1B110026)
"bagi seorang behavioris, belajar pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah respons tertentu pada sebuah stimulus yang tadinya tidak berhubungan"
kawan2 tolong berikan penjelasan pada kalimat diatas?
Jawaban:
Menurut Teori Behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa saja yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

10.  Rusmaliana (A1B110028)
Menurut Thomas F. Station, faktor psikologis dalam belajar itu ada enam, yaitu motivasi, konsentrasi, reaksi, organisasi, pemahaman, dan ulangan atau pengulangan.
yang ingin saya tanyakan, bagaimana peran seorang guru membuat siswa berkonsentrasi dan bereaksi? berikan contohnya!
Jawaban:
Sebelum membuat siswa berkonsentrasi dan bereaksi, guru harus memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa. setelah siswa termotivasi siswa akan fokus terhadap pembelajaran (berkonsentrasi), setelah berkonsentrasi siswa akan bereaksi dan menanggapi apa yang dipelajarinya.

11.  Muliani Rahmah (A1B110048)
Sifat dasar manusia adalah lupa. Begitu juga dengan siswa, lupa dengan pembelajaran yang telah mereka pelajari. Menurut kalian bagaimana cara guru dalam melakukan pengulangan yang efektif agar siswa tidak mudah lupa dengan pelajaran mereka?
Jawaban:
Menurut kelompok kami, cara guru dalam melakukan pengulangan yang efektif terhadap siswa ialah dengan cara diberikan tugas yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Selain itu, guru juga melakukan tanya jawab singkat tentang pelajaran yang sudah dipelajari pada saat sebelum memulai pelajaran pada pertemuan selanjutnya.

12.  A Fazarudin Rizki (A1B110042)
"Semua persiapan guru untuk mengajar bersifat teknis. Hasilnya juga dapat diukur dengan instrumen perubahan perilaku yang bersifat verbalistis"
Pertanyaan dari saya: seperti apa wujud instrumen perubahan perilaku yang bersifat verbalistis itu?
Jawaban:
Wujud instrument perubahan perilaku yang bersifat verbalistis berupa tes lisan. Sehingga dapat diketahui perubahan tingkah laku yang dilihat dari kata-kata yang diucapkan saat berkomunikasi dengan orang lain.

13.  Maulida Astuti (A1B110023)
Pada tujuan belajar, kalian mengatakan seorang ahli pendidikan lebih mengutamakan metode serta kondisi yang mempertinggi efesiensi belajar. Yang ingin saya tanyakan, menurut kalian metode dan kondisi yang bagaimana yang akan mempertinggi efesiensi belajar?
Jawaban:
Menurut kami metode yang mempertinggi efesiensi belajar adalah metode andragogy karena metode tersebut mengharuskan peserta yang aktif dan guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan kondisi adalah kondisi yang mendukung proses KBM, seperti ruangan yang nyaman, tenang, dan aman dari marabahaya. Selain itu, guru juga perlu menciptakan suasana yang menyenangkan.

14.  M. Maulana Fajarianto (A1B110015)
Bagi seorang penganut teori Gestalt, hakikat belajar adalah penemuan hubungan unsur-unsur di dalam ikatan keseluruhan.
Dari teori tersebut, bisakah kawan-kawan menjelaskan sedikit maksud dari teori tersebut.
Jawaban:
Kaum gestalt berpendapat, bahwa pengalaman itu berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Orang yang belajar, mengamati stimuli dalam keseluruhan yang terorganisasi, bukan dalam bagian-bagian yang terpisah.
Belajar dimulai dari suatu keseluruhan. Keseluruhan yang menjadi permulaan, baru menuju ke bagian-bagian. Dari keseluruhan organisasi mata pelajaran menuju tugas-tugas harian yang beruntun. Belajar dimulai dari satu unit yang kompleks menuju ke hal-hal yang mudah dimengerti, deferensiasi pengetahuan dan kecakapan.
Keseluruhan memberikan makna kepada bagian-bagian. Bagian-bagian terjadi dalam suatu keseluruhan. Bagian-bagian itu hanya bermakna dalam rangka keseluruhan tadi. Individuasi bagian-bagian dari keseluruhan. Mula-mula anak melihat sesuatu sebagai keseluruhan. Bagian-bagian dilihat dalam hubungan fungsional dengan keseluruhan. Tetapi lambat laun ia mengadakan deferensiasi bagian-bagian itu dari keseluruhan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau kesatuan yang lebih kecil.

15.  Ahyan Puja Rahmani (A1B110021)
Pada bagian “a. pengertian belajar menurut Teori Behavioristik” paragraf ketiga terdapat pernyataan:
Ia (Walson) tetap mengakui bahwa perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting. Menurut kelompok, adakah ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan mental?
Jawaban:
Perubahan tingkah laku (mental) akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas (Muhibbidin Syah, 2000:116) antara lain:
 a. Perubahan Intensional
Perubahan dalam proses berlajar adalah karena pengalaman atau praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.
 b. Perubahan Positif dan aktif
Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.
 c. Perubahan efektif dan fungsional
Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan lagi.

16.  Agus Dina Wati (A1B110053)
Pada penjelasan "Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Dari definisi belajar tersebut maka menurut Thorndike perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud konkret atau tidak konkret." Yang masing saya belum mengerti, bagaimana wujud konkret atau tidak konkret tersebut?
Jawaban:
1)      Berwujud konkret:
Perubahan tingkah laku yang berwujud konkret adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati, misalnya  siswa yang dahulunya suka bertengkar sekarang akur dengan temannya.
2)      Berwujud tidak konkret:
Perubahan tingkah laku yang berwujud tidak konkret adalah perubahan, misalnya siswa yang dahulunya kurang semangat dalam mengikuti pelajaran, kini menjadi lebih semangat.

B.     Riview
Dengan motivasi, peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Pemberian motivasi yang tidak tepat bisa merusak perkembangan belajar siswa. Beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah antara lain: Memberi angka, hadiah, saingan/kompetisi, Ego-involvement, Memberi ulangan, Mengetahui hasil, Pujian, Hukuman, Hasrat untuk belajar, minat, Tujuan yang diakui. Motivasi  yang baik adalah membangkitkan minat siswa, karena dengan minat akan tercipta anak didik yang cerdas dan kreatif. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
Pemahaman tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami." Maksud dari memanfaatkan di sini adalah setiap ilmu yang didapat, hendaklah dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar ilmu itu menjadi berkah dan bermanfaat baik bagi siswa maupun orang-orang yang ada di sekitarnya.
Stimulus artinya adalah dorongan atau rangsangan. Stimulus itu tidak harus berhubungan dengan kebutuhan biologis , tetapi stimulus juga berhubungan dengan meningkatkan probabilitas suatu respon, hukuman, Perlakuan guru terhadap murid-murid berdasarkan minat dan kesenangan mereka.
Hal terpenting dari belajar adalah pengalaman yang diperoleh bukannya nilai dari belajar tersebut. Contoh konkretnya adalah ketika mata kuliah sanggar sastra, kita membuat film singkat. Selain nilai yang kita dapat, kita juga memiliki pengalaman dalam membuat film.
Model yang paling tepat dalam pembelajaran adalah model pendekatan andragogy, karena model ini menggunakan metode siswa yang aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.
Cara mengatasi terbatasnya waktu adalah dengan cara menggunakan media pembelajaran. Sebab alat/ media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Karena media pembelajaran berguna  dalam proses belajar mengajar diantaranya;
3.      Media Pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau hanya kata lisan)
4.      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,.
“Pendidikan seharusnya membangun kesadaran kritis, dan mampu menciptakan ruang untuk tumbuhnya resistensi dan subversi terhadap sistem yang dominan.” Resistensi di sini adalah upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam menghadapi perkembangan zaman dan mempertahankan kearifan lokal, dan nilai-nilai holistic dan spirit pendidikan itu sendiri. Sedangkan subversi dalam pendidikan mungkin bisa diartikan sebagai gerakan dalam mengusahakan pendidikan itu.
“Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa.” Maksudnya itu masih berupa asumsi lain atau dugaan lain yang dianggap benar. Jadi, kemungkinan teori ini tidak mengutamakan proses yang dimaksudkan tersebut. Dan yang pasti, teori sibernetik lebih mengutamakan belajar sebagai mengolah informasi.
Tujuan belajar pada intinya adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mental/nilai-nilai. Kedudukannya dalam proses belajar mengajar adalah  sebagai salah satu hal pokok yang harus diketahui dan disadari betul-betul oleh seorang guru sebelum mulai belajar. Tetapi kebanyakan tujuan pendidikan diberikan batasan resmi secara luas dan umum. Pendidikan umum misalnya ditentukan tujuannya secara luas dan umum di dalam undang-undang pokok pendidikan dan pengajaran.
Menurut Teori Behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa saja yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Sebelum membuat siswa berkonsentrasi dan bereaksi, guru harus memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa. setelah siswa termotivasi siswa akan fokus terhadap pembelajaran (berkonsentrasi), setelah berkonsentrasi siswa akan bereaksi dan menanggapi apa yang dipelajarinya.
Cara guru dalam melakukan pengulangan yang efektif terhadap siswa ialah dengan cara diberikan tugas yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Selain itu, guru juga melakukan tanya jawab singkat tentang pelajaran yang sudah dipelajari pada saat sebelum memulai pelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Wujud instrument perubahan perilaku yang bersifat verbalistis berupa tes lisan. Sehingga dapat diketahui perubahan tingkah laku yang dilihat dari kata-kata yang diucapkan saat berkomunikasi dengan orang lain.
Metode yang mempertinggi efesiensi belajar adalah metode andragogy karena metode tersebut mengharuskan peserta yang aktif dan guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan kondisi adalah kondisi yang mendukung proses KBM, seperti ruangan yang nyaman, tenang, dan aman dari marabahaya. Selain itu, guru juga perlu menciptakan suasana yang menyenangkan.
Kaum gestalt berpendapat, bahwa pengalaman itu berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Orang yang belajar, mengamati stimuli dalam keseluruhan yang terorganisasi, bukan dalam bagian-bagian yang terpisah.
Perubahan tingkah laku (mental) akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas (Muhibbidin Syah, 2000:116) antara lain: Perubahan Intensional, Perubahan Positif dan aktif, dan Perubahan efektif dan fungsional.
Perubahan tingkah laku yang berwujud konkret adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati, misalnya  siswa yang dahulunya suka bertengkar sekarang akur dengan temannya. Sedangkan yang berwujud tidak konkret adalah perubahan, misalnya siswa yang dahulunya kurang semangat dalam mengikuti pelajaran, kini menjadi lebih semangat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar