Jawaban Pertanyaan
1. Rahmi
Nike Rosahin (A1B110035)
Apakah ada hubungan
antara tujuan akhir dan tujuan intermedier dengan tujuan pengajaran yang
dilakukan seorang guru. Berikan alasannya! Jika ada bagaimana kita sebagai
calon guru menyiapkan hal tersebut untuk anak didik kita nanti?
Jawaban:
Hubungan antara tujuan
akhir dan tujuan intermedier memiliki hubungan yang erat dengan tujuan
pengajaran yang dilakukan oleh guru. Tujuan pengajaran yang dimiliki oleh guru
haruslah sesuai dan sejalan dengan tujuan akhir dan tujuan intermedier yang telah ditetapkan secara universal. Jika
tujuan pengajaran guru tidak sesuai, itu artinya jalan menuju tercapainya
tujuan akhir akan terhambat dan tidak tercapai. Jadi, tercapainya tujuan
pengajaran akan menjadi awal tercapainya tujuan akhir dan tujuan intermedier.
Mengenai hal apa yang harus disiapkan sebagai calon guru, tentunya kita harus
memahami dulu tujuan pendidikan dan tujuan pengajaran itu sendiri. Jika kita
telah paham tentunya kita memiliki arah yang jelas dalam memberikan pelajaran dan
kita dapat menanamkan nilai-nilai kepada siswa dengan pemberian pengalaman,
mungkin bisa melalui model pembelajaran dan penggunaan media
.
2. Muklis
Dwi Putra (A1B110038)
"Dengan menyadari
dan memahami “siapa Dia”, ”mengapa dia diadakan kedunia ini”, dan “harus kemana
nantinya”. Konsepsi seperti ini sangat penting sebagai landasan filosofis dan
dasar motivasi untuk melakukan aktivitas belajar-mengajar."
Saya pernah membaca ada
konsep yang mirip dengan konsepsi diatas dari buku yang membahas ilmu tauhid
dalam agama Islam yang bahasannya mirip dengan kutipan makalah kelompok kalian.
yang berbunyi "Siapa yang menciptakan dirinya (manusia)?",
"hidup di dunia untuk apa?", dan "kemana ia setelah kehidupan
ini?"
Pertanyaan saya mengapa
konsep yang saya baca itu mirip dengan konsepsi yang kelompok kalian sampaikan?
Apakah ada kemungkinan
kalau konsep itu awalnya dari buku yang
saya baca kemudian diubah atau bagaimana?
Jawaban:
1)
Konsepsi
tersebut pada hakikatnya sama karena tujuan dalam agama juga menjadi dasar
terbentuknya tujuan akhir pendidikan merupakan landasan filosofis yang berasal
dari pemikiran-pemikiran terdahulu. Konsep itu juga tidak hanya ada pada agama
Islam saja, tetapi semua agama juga mengenal konsep tersebut.
2)
konsepsi
tersebut berasal dari pemikiran-pemikiran terdahulu yang mungkin tidak hanya
berasal dari agama Islam saja karena sebenarnya konsep tersebut merupakan
konsep tujuan secara global.
3. Dessy
Amelia (A1B110024)
Di atas sudah kalian
paparkan bahwa Tujuan pendidikan Nasional Indonesia adalah ingin membentuk
manusia yang Pancasilais, yang ingin membentuk manusia-manusia pembangunan. Nah,
yang ingin saya tanyakan
1.
Apa yang
dimaksud dengan manusia-manusia pembangunan itu?
2.
Manusia
pancasilais itu seperti apa, apakah sama dengan manusia pembangunan, karena
saya belum memahami dari kalimat-kalimat di atas?
Jawaban:
1)
Manusia
pembangunan merupakan manusia yang dapat mengaktualisasikan potensi yang ada di
dalam dirinya, mempunyai inisiatif, dan dapat memecahkan bermacam persoalan
yang terjadi. Kita dapat menyimpulkan bahwa setiap pembangunan tidak hanya
berurusan dengan produksi atau distribusi barang-barang material, nonmaterial
juga dapat dikatakan sebagai pembangunan.
2)
Manusia
pancasila adalah manusia yang bisa menghayati dan mengamalkan sila-sila pancasila.
Menurut kami sama, karena pada dasarnya kedua manusia tersebut mempunyai tujuan
yang sama yaitu membentuk manusia yang berkarakter serta berupaya untuk
menciptakan dan meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan
manusia itu sendiri. Jika dilihat dari ciri-ciri manusia pembangunan dan
sila-sila pancasila, secara umum sama saja. Inti dari keduanya adalah manusia
yang mampu menempatkan dirinya menjadi rekan sesama manusia (sosial) sekaligus
menjadi hamba Tuhan pada saat yang bersamaan. Jika kedua hal tersebut ada pada
diri seseorang secara utuh, bisa dikatakan orang tersebut merupakan manusia
pembangunan dan pancasilais, itu artinya pendidikan baik formal maupun yang
diajarkan oleh lingkungan bisa dikatakan berhasil.
4. Rina
Rahmawati (A1B110002)
Untuk mencapai tujuan akhir
maupun tujuan intermedier. Kira-kira menurut kelompok, apa sih yang menjadi
hambatan dalam mencapai tujuan2 tersebut? lalu bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban:
Hambatan yang sering terjadi adalah proses belajar
mengajar yang kurang baik. Contohnya guru yang tidak bertanggung jawab dengan
tujuannya, yang bisanya hanya memberikan tugas dan menilai hanya berdasarkan
felling saja. Jangankan tujuan akhir dan intermedier, tujuan pembelajaran saja
sulit untuk tercapai. Solusinya, jadilah guru yang profesional dalam mengajar
jangan sampai mengabaikan tujuan dari pengajaran itu sendiri. Jika guru bisa
profesional dan terus menambah wawasan, kurikulum seperti apapun akan bisa
diterapkan di dalam proses belajar mengajar. Jika guru dapat menguasai kelas
dan mampu memotivasi siswa dengan baik melalui model pembelajaran yang menarik,
siswa seperti apapun akan mudah dihadapi. Jika sudah begitu, tujuan
pendidikanpun senantiasa perlahan akan mulai tercapai.
5. Maulida
Astuti (A1B110023)
Kalian menyebutkan
tujuan pendidikan nasional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada
tingkat nasional. Apakah dengan dilaksanakannya ujian nasional, tujuan
pendidikan nasional itu sudah tercapai? Menurut kalian, apakah ujian nasional
itu perlu?
Jawaban:
Menurut
kami perlu, karena UN adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah tujuan
pendidikan nasional tercapai. Apabila tujuan ini belum tercapai maka pemerintah
biasanya mengubah kurikulum atau UU pendidikan dan memberikan fasilitas kepada
sekolah-sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, agar bisa
bersaing dengam Negara maju.
6. Ahdiar
Rahmat (A1B110011)
Menurut kalian apakah
sudah sepenuhnya tujuan akhir tersebut tercapai? Berikan alasan penguatnya. Lalu
apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?
Jawaban:
Tidak sepenuhnya tujuan
akhir tersebut tercapai, karena masih
banyak siswa yang belum bisa mengaplikasikan dan mengamalkan apa yang telah
mereka peroleh dari pengajaran ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini adalah salah satu alasan penguat
tujuan akhir yang belum tercapai sepenuhnya. Hal yang menyebabkan ini terjadi ada berbagai
faktor, yaitu kurangnya fasilitas yang memadai, dan tenaga pengajar yang tidak
optimal dalam memberikan pengajaran dan pendidikan kepada peserta didiknya.
Review
1. Ringkasan
materi
Dalam
tujuan pendidikan dan pengajaran dikenal adanya tujuan akhir dan tujuan
intermedier yang dijadikan dasar motivasi. Tujuan akhir bersifat filosofis dan
politis. Filosofis dan bersifat politis karena tujuan itu ditetapkan sebagai
undang-undang dan peraturan. Tujuan pendidikan Nasional Indonesia adalah ingin
membentuk manusia yang Pancasilais, yang ingin membentuk manusia-manusia
pembangunan.
Ada
yang menyebutkan tujuan pendidikan itu pada hakikatnya memanusiakan manusia,
atau mengantarkan anak didik untuk dapat menemukan jati dirinya. Tujuan ini
memiliki arti filosofis, bahwa memanusiakan manusia, berarti ingin menempatkan
manusia-manusia Indonesia sesuai dengan proporsi dan hakikat kemanusiaannya. Manusia
yang mampu menemukan dirinya itulah sebenarnya yang dikatakan manusia yang
utuh, manusia yang selaras, serasi dan seimbang, atau manusia pancasilais.
Manusia yang seperti itulah yang diharapkan oleh seluruh bangsa Indonesia
seperti dirumuskan dalam GBHN, yang merupakan manifestasi dari amanat pembukaan
UUD 1945. Dalam konteks tujuan pendidikan atau pengajaran, terwujudnya
manusia-manusia pembangunan itu adalah merupakan tujuan akhir.
Tujuan
intermedier relative bersifat operasional, karena akan menunjuk langkah-langkah
yang dapat dikerjakan melalui suatu proses. Tujuan pendidikan itu berjenjang,
yakni tujuan pendidikan Nasional, Institusional, Kurikuler dan
Instruksional/pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan intermedier
yang paling langsung dalam kegiatan interaksi belajar mengajar di kelas. Tujuan
pembelajaran, ada tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Bagi
calon guru sangat penting mengetahui tujuan pendidikan dan pengajaran sebagai
dasar motivasi. Melalui tujuan-tujuan tersebut, kita sebagai (calon) guru dapat
memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Ringkasan
Hasil Diskusi
Hubungan
antara tujuan akhir dan tujuan intermedier memiliki hubungan yang erat dengan
tujuan pengajaran yang dilakukan oleh guru. Tujuan pengajaran yang dimiliki oleh guru
haruslah sesuai dan sejalan dengan tujuan akhir dan tujuan intermedier yang telah ditetapkan secara universal. Jika
tujuan pengajaran guru tidak sesuai, itu artinya jalan menuju tercapainya
tujuan akhir akan terhambat dan tidak tercapai. Jadi, tercapainya tujuan
pengajaran akan menjadi awal tercapainya tujuan akhir dan tujuan intermedier.
Mengenai hal apa yang harus disiapkan sebagai calon guru, tentunya kita harus
memahami dulu tujuan pendidikan dan tujuan pengajaran itu sendiri. Jika kita
telah paham tentunya kita memiliki arah yang jelas dalam memberikan pelajaran
dan kita dapat menanamkan nilai-nilai kepada siswa dengan pemberian pengalaman,
mungkin bisa melalui model pembelajaran dan penggunaan media.
Dasar
terbentuknya tujuan akhir pendidikan
merupakan landasan filosofis yang berasal dari pemikiran-pemikiran terdahulu.
Konsep itu juga tidak hanya ada pada agama Islam saja, tetapi semua agama juga
mengenal konsep tersebut.
Manusia
pembangunan merupakan manusia yang dapat mengaktualisasikan potensi yang ada di
dalam dirinya, mempunyai inisiatif, dan dapat memecahkan bermacam persoalan
yang terjadi. Kita dapat menyimpulkan bahwa setiap pembangunan tidak hanya
berurusan dengan produksi atau distribusi barang-barang material, nonmaterial
juga dapat dikatakan sebagai pembangunan. Manusia pancasila adalah manusia yang
bisa menghayati dan mengamalkan sila-sila pancasila. Menurut kami sama, karena
pada dasarnya kedua manusia tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu membentuk
manusia yang berkarakter serta berupaya untuk menciptakan dan meningkatkan
kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan manusia itu sendiri. Jika
dilihat dari ciri-ciri manusia pembangunan dan sila-sila pancasila, secara umum
sama saja. Inti dari keduanya adalah manusia yang mampu menempatkan dirinya
menjadi rekan sesama manusia (sosial) sekaligus menjadi hamba Tuhan pada saat
yang bersamaan. Jika kedua hal tersebut ada pada diri seseorang secara utuh,
bisa dikatakan orang tersebut merupakan manusia pembangunan dan pancasilais,
itu artinya pendidikan baik formal maupun yang diajarkan oleh lingkungan bisa
dikatakan berhasil.
Hambatan
untuk mencapai tujuan akhir dan
intermedier yang sering terjadi adalah proses belajar mengajar yang kurang
baik. Contohnya guru yang tidak bertanggung jawab dengan tujuannya, yang
bisanya hanya memberikan tugas dan menilai hanya berdasarkan felling saja.
Jangankan tujuan akhir dan intermedier, tujuan pembelajaran saja sulit untuk
tercapai. Solusinya, jadilah guru yang profesional dalam mengajar jangan sampai
mengabaikan tujuan dari pengajaran itu sendiri. Jika guru bisa profesional dan
terus menambah wawasan, kurikulum seperti apapun akan bisa diterapkan di dalam
proses belajar mengajar. Jika guru dapat menguasai kelas dan mampu memotivasi
siswa dengan baik melalui model pembelajaran yang menarik, siswa seperti apapun
akan mudah dihadapi. Jika sudah begitu, tujuan pendidikanpun senantiasa
perlahan akan mulai tercapai.
UN
adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan nasional
tercapai. Apabila tujuan ini belum tercapai maka pemerintah biasanya mengubah
kurikulum atau UU pendidikan untuk memajukan kualitas pendidikan Indonesia,
agar bisa bersaing dengam Negara maju.
Tidak
sepenuhnya tujuan akhir tersebut tercapai, karena masih banyak siswa yang belum bisa mengaplikasikan
dan mengamalkan apa yang telah mereka peroleh dari pengajaran ke dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini adalah salah
satu alasan penguat tujuan akhir yang belum tercapai sepenuhnya. Hal yang menyebabkan ini terjadi ada berbagai
faktor, yaitu kurangnya fasilitas yang memadai, dan tenaga pengajar yang tidak
optimal dalam memberikan pengajaran dan pendidikan kepada peserta didiknya.
.